Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Mengapa Juni? | 1st Episode

Gambar
Mengapa Juni? | 1st Musim panas hari ini berbeda, gelap. Hujan terus turun sejak fajar pun belum sempat hadir, ia harus berbagi hari dengan mendung kali ini. Rena hanya duduk di ujung sofa menanti matahari mengalahkan si gelap. Hari-harinya terasa aneh sejak juni datang, tak ada yang berubah hanya terasa sedikit- kurang. ------------------------------ Keseharian Rena jauh dari kata ramai, selain kampus tak ada tempat ramai yang ia kunjungi. Saat jenuh, Rena hanya berjalan sendiri menyusuri taman, mendaki bukit, melewati jalanan ramai pun Rena sendiri. Anti sosial? Tidak, Rena hanya begitu menikmati waktu sendirinya. Rena memiliki banyak teman, dia anak yang ramah dan hangat. Walaupun memang tidak semua orang akan dengan mudah dekat dengannya, karena dia tak banyak bicara. Ada pengecualian untuk Zia, teman sejak sekolah menengahnya. Zia terlahir dari keluarga yang begitu peduli dengan akademis, Papa dan Mama nya memiliki Yayasan dalam bidang akademis. Keluarga yang akt

Mengapa Juni? | Prolog

Gambar
Musim panas hari ini berbeda, gelap. Hujan terus turun sejak fajar pun belum sempat hadir, ia harus berbagi hari dengan mendung kali ini. Rena hanya duduk di ujung sofa menanti matahari mengalahkan si gelap. Hari-harinya terasa aneh sejak juni datang, tak ada yang berubah hanya terasa sedikit- kurang. ------------------------------------- Rena, seorang gadis sembilan belas tahun lahir dari keluarga sederhana. Ayah, Ibu dan kakak perempuannya tinggal terpisah darinya. Tak ada yang spesial baginya selain Oktober. Entahlah, Rena hanya sangat menyukainya. Tempat favoritnya hanya meja di depan jendela kamarnya, semua ide dan khayalannya terlahir disana. Oktober, bulan dimana warna jingga begitu indah muncul. Dimana angin begitu sejuk berhembus, dimana semua terasa hangat dimata seorang Rena. Musim gugur yang selalu ditunggunya, singkat tapi menurutnya begitu indah. Jendela, sebelum memutuskan untuk pindah Rena selalu mendambakan kamarnya memiliki jendela. Rumah orangtua Rena